*membuka luka lama*

Jum'at,  3 Maret 2017
sedang sift sore di ruang perinatologi. "Ohya, besok pagi waktunya halaqah al-qawa'id al-fiqhiyyah dan bidayah al-mujtahid tapi belum izin dengan dosen Yang bersangkutan." Kemudian aku sampaikan izin melalui pesan WA.  Kok ya ada2 saja. Kali ini izinku tidak begitu saja di"ya"kan hanya oleh satu dosen ini. Ada beberapa pertanyaan yang harus aku jawab dan ujung2nya aku diminta menghadap. Untungnya besok sift malam jadi ada waktu satu hari. Akhirnya aku memutuskan untuk pulang malam ini. Sift sore dari jam 14.00 - 21.00. Jam 21.15 aku meluncur ke stasiun.  Kereta berangkat jam 21.35. Sepanjang perjalanan pun tidak tenang. Duhhhh mau diapain aku ini??? 14 stasiun dan 2 kali transit sebenarnya cukup untuk "merem" sejenak. Ah, tapi ternyata tidak bisa. Tidang tenang pikiran.
Kira2 sampai ciputat itu tengah malam. sekitar jam 23 an. Tidak mungkin masuk pondok krn tentu sudah dikunci gerbangnya. Alhamdulillah ada temen yang berkenan untuk di'tebengi' nginep. Benar, jam 23.46 sampai di kosan temen.
Sabtu, 4 Maret.
jam 12.35 aku menghadap beliau. Beliau menjelaskan panjang kali lebar kali tinggi. Ada beberapa poin yang aku cerna terkait kebijakan 'peraturan istimewa' untuk mahasiswa fakultas kedokteran yang nyantri di Darus Sunnah. Pada intinya mereka ini (kok mereka, wong cuma bertiga tok kok -saya dan kedua adek tingkat saya..hehe) diberikan rukhshah untuk mulazamah tapi tugas tetap, dan satu tugas lagi semacam final project. Oww... sebenarnya aku sangat setuju dg kebijakan itu. Meskipun aku sudah menerima keputusan pahit (mengulang semester) tapi aku ya cukup 'legowo' karena semata2 patuh kepada yg memberi keputusan ini (pakyai Allahu yarham).
Adanya kebijakan ini, setidaknya menjadi titik terang dari dilema kami selama ini. ecieeh colek @syauqi Dan @upi insyaAllah kalian bisa lulus tepat waktu.
Kesempatan ini pula, aku sampaikan kronologi 3 februari 2016 setahun yg lalu kepada beliau. Beliau -dosen saya- cukup kaget. Karena menurut beliau cuti itu berat. Dan lebih kaget lagi setelah tahu kalau seharusnya aku wisuda tahun kemarin. "berat kalau cuti, ya kalau belum ketemu jodohnya, seperti kamu sekarang. Coba kalau kamu sudah ketemu jodoh belum tentu kamu masih bisa lanjut disini" Duuuuuuuh terharu sangat dengan kalimat beliau yang ini. Doakan setelah ini ketemu ya ustadz..hehe (dlm hati doang)
Selanjutnya beliau menanyakan tugas akhir (skripsi/bahs/takhrij wa dirasah). "sudah ustadz..."
"sudah munaqasyah?"
"sudah ustadz... sama ustadz pengujinya...😀"
"di akhir tidak ditulis ya riwayat pendidikannya?"
"Tidak ustadz..."
"makanya saya nggak tahu. kalau saya tahu saya tambah nilainya"
"😀😀😀😀😀😀"
Duhh ustadz ni membuka luka lama...
"ooh jadi izin tidak halaqah dg saya tadi pagi sampai?", tanya beliau
"sama minggu depan saja ustadz.."
" oo ya nggak apa2 kalau gitu... tapi nggak apa2 lah tetep tugasnya cari masalah2 kedokteran kemudian hubungkan dg qaidah2 fiqh yg kita pelajari ya...", jelas beliau
"ya, ustadz..."
Ustadz ni tau aja buat saya harus selalu belajar.
Alhamdulillaaaaaaah.... Fiuhhh. Dan sore itu langsung kembali ke Tangerang Dan selamat sift malam.

Komentar