Tuhan... temani aku. Lihatlah mereka, Tuhan...
Mereka yang kusebut “thuyurul jannah”
Mereka sedang berkicau dengan ayat-ayatMu
Ada yang mudah merekamnya dalam memori
Sehingga namanya tak tertera dalam papan pengumuman “santri-santri
pembolos”
Ada pula yang seperti debu ini
Terlalu susah mengkopi deretan khat indah itu dalam
memori
Santri ndugal, tipe santri nakal yang tak taat aturan
Tanpa izin meninggalkan jam seharusnya setoran
Terlalu sering mengkosongi daftar kehadiran
Sehingga sering pula peringatan dilayangkan.
“gharib hadza”, itu julukan pertama.
Disusul julukan-julukan yang lain, saat dalam punck
kemalasan.
Kamis dan sabtu sore, seperti hari yang horor baginya
Kadang seperti kucing-kucingan hanya untuk menghindar
Ah, begitulah. Bak buronan saja.
Komentar
Posting Komentar