Tetiba, engkau mengajak awak bercengkerama
tentang gugur rinai kasih dari putiknya.
tentang nafas senja yang sesak akan kemuning sang surya
maaf wahai pujangga, awak tak serupa dengan apa yang engkau saksikan.
awak tak dapat berbicara.
bagaimana bisa awak membalasnya?

tetiba engkau mengajak awak berjalan
mengarungi samudera nan riak
bagaimana awak dapat mengikuti langkah engkau?
sedang awak tak kuasa berjalan.

apa yang engkau pandang, bukan awak yang selalu membungakan bibir merah awak
engkau tak purna mengeja parasaan engkau! wahai pejuang..!
apa yang engkau saksikan, bukan awak sehakikatnya..
apa yang engkau....





Komentar