kisah kasih praktik klinik semester V

Sepertinya liburan kali ini adalah kenikmatan yang berbeda dari biasanya. setelah melewati semua proses yang cukup melelahkan. iya banyak sekali cerita, pengalaman, mengenal banyak karakter orang dengan berbagai permasalahan kesehatan fisik dan psikologisnya, dan hal-hal yang membuka mata ini untuk dapat melihat wajah dunia yang begitu berwarna-warni.. di RS fatmawati, di Panti Asuhan Tunas Bangsa Cipayung, ada pula sisi kehidupan seperti di Rumah Sakit Ketergantungan Obat Cibubur, Jakarta Timur.
Perjalanan pertama dimulai di RSKO cibubur. tanggal 15-16 Januari 2014. perasaan pertama memasuki rumah sakit tapi berdinding besi semua. agak takut akan menghadapi pasien2nya. RSKO. tidak ada perawat dan dokter yang berseragam dinas. tidak ada obat-obatan seperti analgesik (antinyeri), antipiretik(obat penurun demam), antiemetik(pengurang rasa mual). tidak ada mengganti cairan infus, dkk. tidak ada kata "dimohon untuk tenang". yang ada adalah ngasih rokok secara rutin setiap pagi, siang, sore, malam. metadon (obat substitusi cair sehingga pasien tidak mengalami gejala putus zat), tim medis yang seperti teman sendiri, kegaduhan mereka, maen gitar, halusinasi, gombalan2 aneh, cerita2 yang kadang tidak masuk akal juga, dan cerita mereka memakai barang terlarang itu. sekilas tentang pengalaman di RSKO.
Perjalanan kedua adalah di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati. dari lantai 6 sampai lantai 2 memiliki cerita masing2. mulai di Ruang Kardovaskular-Neurologi. disini untuk pasien-pasien dengan penyakit jantung dan saraf, seperti gagal jantung, stroke, dkk. kemudian di Ruang Penyakit Dalam, Ruang Post operasi, Ruang Post partum, dan Ruang Perinatologi. masing-masing menyisakan cerita tersendiri berikut dengan CI (Clinical Instructor)-nya.
Enam hari stage KMB(Keperawatan Medikal Bedah), sudah tentu banyak hal baru yang kudapatkan baik dalam segi prosedur praktik atau manajemen praktik di klinik. Hal yang paling berkesan adalah ketika ada pasien yang keadaannya darurat, tapi tanda-tanda vital tidak dapat dideteksi, artinya ketika teman saya akan mengukur tekanan darahnya, arterinya saja tidak teraba apalagi tekanan darahnya? lalu 

Komentar