I'm happy if you're happiness

lembar itu, begitu lancang mengisi memory... aku mengerti, tentang tinta yang kau torehkan. tentang sajak yang kau rangkai. abjad demi abjad. kalimat demi kalimat. paragraf demi paragraf. untuk melangkah pada sajak berikutnya tentu membutuhkan sebuah pena dgn tinta yg tepat. mungkin ada, bhkn banyak tinta yg sudah terpercik, namun mungkin juga kau sengaja menghapusny, karna -sekali lg- mungkin tinta itu bukan membantu menorehkan sajak yang kau harapkan, malah merusaknya. sehingga kau pun cepat2 untuk menghapusnya. memang, tinta itu tidak sebaik tinta yang kau miliki. namun pena itu tak lelah untuk menjadi lebih baik. sehingga dapat diisi pula dgn tinta yg terbaik... semoga Tuhan memberikn jalan yg terbaik untuk kau menemukan... pena itu..

Komentar