Berharap Ia Kembali..

Ingatkah kamu? sosok yang begitu pendiam, yang selalu menjaga diri, yang selalu melangkah dengan hati-hati, yang memiliki prinsip yang kuat untuk hidupnya, yang selalu bisa melewati cobaan itu meskipun semua orang disekelilingnya  sama sekali tidak mensupportnya, bahkan seolah meremehkannya. Dan dalam waktu yang sangat lama, akhirnya semua orang percaya bahwa ia memang sosok dengan pendiriannya yang begitu kuat yang tidak mudah digoyahkan oleh apapun dan siapapun.
  
Sekarang, tanpa kamu sadari kamu telah kehilangan sosok itu!!
ia berani melangkah yang sebenarnya tidak ada dalam catatan hidupnya, ia sangat sangat ceroboh.  entah apa yang sedang menguasai dirinya kala itu? ia pun tak tahu. tapi, apa yang telah keluar dari mulut tidak mungkin dapat dicabut lagi. 
Tinta hitam yang telah terpercik dalam lembaran putihnya, tak mungkin lagi dapat ia hapus. langkah yang sudah terlanjur ia tempuh, tak mungkin lagi dapat ia urungkan. waktu yang telah lewat pun tak dapat lagi ia ulang kembali.

Kamu. ya. kamu. kamu telah lama mendidiknya, telah lama mengajarkannya tentang etika, moral, dan syari'at2 islam. apa begitu hasilnya? sungguh sulit dimengerti. 

Tidak seorang pun yang tahu. Hanya ia dan Tuhannya yang tahu persis tentang apa yang sedang berseteru di hati dan fikirannya. mungkin yang bisa ia harapkan dari Tuhannya adalah semoga tombol on/off otomatis di hati kecilnya tidak berkarat. Anugerah Allah yang berupa "qawiyyul hifdzi" tidak melemah. sisa-sisa langkah untuk cita-citanya tetap dapat ia tempuh dengan sebaik mungkin. karena kesalahan yang -tidak bisa dikatakan sepenuhnya salah- tapi tetap saja salah.

Mungkin air mata yang mengalir deras itu mewakili perasaanya kala ia mengadu pada Tuhannya. pun mungkin sejenak dapat mengungkapkan penyesalannya. tapi, tetap saja waktu akan terus berjalan, semakin lama ia dalam keadaanya seperti itu semakin berat pula ia menghadapinya. 

Allaaaaah... Aku berharap ia -diriku- kembali.....

Komentar